Sediakan alatan penanaman
*Nampan benih atau pot kecil berdiameter 3-5 cm.
*Pot tanam berdiameter minimal 20 cm, tinggi 20-25 cm.
*Tanah untuk penyemaian: Lapisan tanah tipis setebal 2-3 cm, campuran tanah yang terdiri dari 2/3 humus terurai dan 1/3 tanah organik yang subur.
*Tanah tanam: Anda dapat membeli tanah bersih untuk ditanami atau menyiapkan tanah dengan mencampurkan pupuk kandang terurai (sekitar 40%), sabut kelapa, abu sekam padi (sekitar 60%), dan memupuknya dengan pupuk mineral organik atau pupuk mikrobial organik.
*Benih dapat disemai langsung tanpa direndam atau direndam dalam air hangat (2 air mendidih, 3 air dingin) selama 3-4 jam, kemudian diangkat, dicuci, dan diinkubasi dalam kain lembap selama kurang lebih 4-5 hari. Saat benih retak, keluarkan dan letakkan di dalam nampan pembibitan untuk hasil perkecambahan terbaik.
*Sebaiknya hanya 1 benih yang disemai di setiap lubang atau pot pembibitan. Tekan benih secara perlahan 0,5-1 cm ke dalam tanah, tutup dengan lapisan tanah tipis, letakkan pot pembibitan di tempat yang terang, dan siram agar tetap lembap setiap pagi dan sore hari.
*Setelah tanaman mencapai tinggi 7-10 cm, tanaman dapat ditanam di pot permanen.
*Tanaman sebaiknya ditempatkan di tempat dengan cahaya redup, hindari sinar matahari yang terik karena daya tahan tanaman muda masih lemah.
*Setelah tanaman berakar dan menghijau, pot dapat dipindahkan ke tempat yang lebih banyak terkena sinar matahari.
*Siram tanaman di pagi dan sore hari. Gunakan penyiram kecil, siram dengan lembut, dan gunakan air secukupnya.
Kami akan memberikan petunjuk terperinci saat membeli benih !!!